Kamis, 27 Februari 2014

Naik 15%, Laba BNI Syariah Tembus Rp117,6 M

Naik 15%, Laba BNI Syariah 
Tembus Rp117,6 M

JAKARTA – Kinerja tahun 2013 sangat terkendala lantaran adanya gejolak perekonomian global, yang mengakibatkan ketatnya likuiditas pasar. Namun, meski adanya gejolak, kinerja BNI Syariah memenuhi target.

"Ketatnya likuiditas pada 2013 bisa kami lewati dengan baik. Bahkan, capaian kami bisa melampaui target yang diharapkan. Ke depan, kami bermaksud meningkatkan kontribusi segmen produktif, baik komersial maupun ritel dan makro," jelas Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano saat paparan Kinerja 2013 di Kantornya, Jakarta, Kamis (27/2/2014).


Dino melanjutkan, mengenai pertumbuhan pembiayaan di 2013 yang meningkat 47,3 persen menjadi Rp11,2 triliun telah mendorong peningkatan aset perusahaan menjadi Rp14,7 triliun atau meningkat 38,2 persen (year-on-year).

Dino menjelaskan, kontribusi terbesar terhadap total portofolio pembiayaan ada pada sektor konsumer yang mencapai 55,4 persen. Selanjutnya, disusul oleh pembiayaan ritel produktif cabang sebesar 20,7 persen, pembiayaan komersial sebesar 12,5 persen, mikro 7,8 persen dan kartu pembiayaan 3,6 persen.

"Pada akhir Desember 2013, perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp117,6 miliar atau naik sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya," tambahnya.

Sementara pada sisi liabilities, Dino mengungkapkan, pertumbuhannya ditopang oleh DPK sebesar Rp11,9 triliun atau naik sebesar 29,5 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Giro dan tabungan atau CASA rasio juga berhasil dipelihara pada tingkat 57,2 persen. "Kondisi ini sekaligus menempatkan perseroan sebagai bank syariah dengan CASA tertinggi di industri," jelasnya.

Lebih lanjut Dinno mengungkapkan, angka rasio keuangan menunjukan kinerja yang terus membaik, hal ini terlihat dari NPF pada Desember 2013 sebesar 1,86 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,02 persen. Mengenai ROA pada akhir 2013 sebesar 1,4 persen, sedangkan ROE sebesar 11,8 persen.

Posisi FDR sebesar 98 persen atau dapat dikatakan meningkat dari periode yang sama pada tahun 2012. Hal ini juga yang mengindikasikan bahwa kenaikan DPK dapat di absorp ke pembiayaan dengan baik. Dinno menambahkan, BOPO BNI Syariah pun cenderung stabil dari 88,8 persen menjadi 88,3 persen.


NEWS, ENTERTAINMENT JOBS 
LOWONGAN KERJA TERBARU 2014, LOWONGAN KERJA CPNS, BUMN, BANK, PERUSAHAAN, BERITA TERBARU, BERITA MANCANEGARA, POLITIK, HUKUM, BERITA TEKNOLOGI, BERITA TERBARU TERHANGAT SEPUTAR CELEBRITY, BERITA ARTIS, KESEHATAN, GAYA HIDUP, BERITA SEPAK BOLA INDONESIA, DUNIA, FOOD, BISNIS, FINANCE, OTOMOTIF, PASANG IKLAN GRATIS, ILMU PENGETAHUAN, CINTA, FACHION, BERITA HOT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar